Repotnya bagi raport

Beberapa hari belakangan ini, temen2 yang berprofesi guru terutama para wali kelas sedang berada dalam tingkat stres yang tinggi. Saya bisa merasakan, karena saya pernah beberapa kali menjadi wali kelas.

Setelah selesai sibuk dengan pengolahan nilai. Menjumlah dan menghitung rata-rata nilai harian, nilai PR, nilai ulangan tengah semester, nilai ulangan akhir semester, sampai menganalisis soal. Berikutnya adalah menuliskannya pada raport yang tak kalah memerlukan ketelitian dan konsentrasi pada level teramat tinggi,

“Beres?”
“Oh, belum”

Karena saat membagikan raport kepada masing2 orang tua peserta didik, ada seremoni (pada beberapa sekolah) yang harus dilakukan oleh seorang wali kelas yakni pidato sambutan di hadapan orang tua peserta didik.
Pada tahap ini saya punya pengalaman yang mudah2an bermanfaat

Hal-hal apa saja yang harus disampaikan saat pidato sambutan di hadapan orang tua peserta didik?

Sampaikan keadaan umum di kelas.

Orang tua peserta didik harus tahu tentang keadaan umum di kelas. Apakah anak2 kelas sudah bisa tertib atau tidak. Misalnya, dalam hal tepat atau tidaknya hadir di sekolah, Karena walau pembelajaran sudah berjalan 1 semester, tapi tetap saja anak-anak masih harus diingatkan.

Dengan ini diharapkan para orang tua bisa share pengalaman dengan orang tua lain bagaimana memotivasi putra putri mereka agar hadir tepat waktu.

Atau terkait pakaian seragam termasuk sepatu dan kaos kaki, misalnya dengan membuat prosentase siswa yang berpakaian seragam sesuai tata tertib sekolah. Bukan untuk membandingkan satu siswa dengan siswa lainnya, tapi untuk memotivasi para orang tua untuk lebih memperhatikan seragam anaknya.

Bisa juga terkait dengan toilet training. Sebab masalah yang jamak terjadi di kelas kecil adalah soal ini. Dan ini bisa diperluas dengan menjabarkan bagaimana kita (sebagai guru) mengajarkan siswa-siswi bersuci. Misalnya, mengguyur lantai setelah BAB sebanyak sekian kali. Dan sebagainya.

Menyampaikan norma yang berlaku di kelas.

Norma yang berlaku di kelas misalnya; Minta izin saat keluar kelas, tidak mengolok sesama teman, mengangkat tangan saat bertanya, berbicara setelah dipersilahkan, berbicara dengan volume yang standar

Menyampaikan prestasi kelas.

Setiap kelas pasti memiliki keunikan tersendiri. Dan tugas wali kelaslah untuk mengelolanya dan menjadikan itu sebagai point lebih dari kelas tersebut. Misalnya, kelas tersebut paling gemar membaca di perpustakaan, paling cepat dalam menyelesaikan tugas yang diberikan, paling tinggi solidaritas sesama temannya, atau saat class meeting baru mendapatkan juara ketiga lomba futsal, hal ini akan membuat para orang tua bangga terhadap anaknya. Dan di rumah, diharapkan orang tua memberikan apresiasi yang sewajarnya atas prestasi anak-anak mereka.

Ucapan terima kasih dan permohonan maaf.

Yang terakhir, adalah ucapan terima kasih atas kerja sama orang tua dengan para guru di sekolah. Utamanya dalam hal partisipasi aktif semisal dalam hal pengumpulan dana PMI. Permohonan maaf juga perlu disampaikan karena mungkin selama 1 semester ini ada komunikasi yang tidak baik yang terjadi antara orang tua dengan guru di sekolah. Sehingga terjadi miscommunication yang mengakibatkan penilaian yang berbeda di masing-masing pihak.

Meminta maaf juga akan mencairkan suasana dan menghangatkan hubungan orang tua dan guru, yang terasa adalah hilangnya gap, hingga keduanya merasa saling membutuhkan dan rasa tanggung jawab yang tinggi dengan peran dan tugasnya masing-masing.

Tidak ada komentar

Apapun dan bagaimanapun komentar yang anda tulis, merupakan bentuk apresiasi terhadap apa yang saya tulis. dan saya sangat menghargainya