Asyiknya belajar, IPTEK

Apa itu Museum ?
International Council of Museums, mendefinisikan museum sebagai institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik, dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi, meriset, mengkomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan. Karena itu ia bisa menjadi bahan studi oleh kalangan akademis, dokumentasi kekhasan masyarakat tertentu, ataupun dokumentasi dan pemikiran imajinatif di masa depan.


Musem mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Pusat Dokumentasi dan Penelitian llmiah
2. Pusat penyaluran ilmu untuk umum
3. Pusat penikmatan karya seni
4. Pusat perkenalan kebudayaan antar daerah dan antar bangsa

5. Obyek wisata
6. Media pembinaan pendidikan kesenian dan llmu Pengetahuan
7. Suaka Alam dan Suaka Budaya
8. Cermin sejarah manusia, alam dan kebudayaan
9. Sarana untuk bertaqwa dan bersyukur kepada Tuhan YME.

Di Indonesia, museum yang pertama kali dibangun adalah Museum Radya Pustaka. Selain itu dikenal pula Museum Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PP IPTEK) di Taman Mini. Sejarah pembangunan Pusat peragaan IPTEK, berdasar pada
Archive for the ‘PP-IPTEK
Berawal dari ide Kementrian Riset dan Teknologi yang mengemban misi mencerdaskan masyarakat melalui ilmu pengetahuan dan teknologi, diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 20 April 1991 bangunannya khas dan memberi kesan berbeda dengan bangunan disekitarnya, disini tersedia sarana pendidikan luar sekolah yang menyampaikan informasi perkembangan IPTEK.

Pusat Peragaan IPTEK bertujuan untuk menggugah kesadaran dan menumbuhkan apresiasi masyarakat terhadap peranan iptek dalam kehidupan modern, mendorong timbulnya rasa keingintahuan masyarakat terhadap iptek, dan memberikan gambaran adanya antara hasil pengembangan iptek dengan kemajuan dunia industri dalam kehidupan sehari-hari.

Di dalam bangunan seluas 24.000 m² di atas lahan 42.300 m², disajikan berbagai peragaan tentang apa, mengapa, dan bagaimana ilmu pengetahuan dan teknologi diciptakan dan dimanfaatkan untuk kehidupan manusia.

Pusat Peragaan ini dibangun dengan maksud menyadarkan masyarakat mengenai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia secara sangat cepat. Arah perkembangan ini harus disadari agar generasi penerus dapat mengikutinya untuk kemudian maju bersama perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut. 

Jika kita beserta keluarga terutama anak-anak berkunjung kesana. daripada pergi ke Mall yang kini menjadi favorit kebanyakan keluarga di kota-kota besar, lebih baik kesana, karena disana anak-anak dapat belajar tentang IPTEK, dengan mencoba berbagai peraga yang dibuat sangat menyenangkan dan menghibur. Momok mengenai ilmu pengatahuan dan teknologi yang serius dan membosankan terbantahkan. Anak-anak dapat mengembangkan motivasi dalam memahami prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan teknologi dengan mudah dan berkesan

Di Museum yang terletak di Jakarta Timur itu, tersedia 250 alat peraga yang bisa disentuh, dipegang, dan dimainkan. Peraga disiapkan untuk anak-anak dari Taman Kanak-kanak (TK) sampai dengan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) yang lebih hebat lagi disana disediakan lembar kerja sains yang akan memandu anak-anak untuk belajar ilmu pengetahuan dan teknologi agar lebih terarah dan intensif. Beberapa alat peraga menantang, misalnya sepeda layang, roket air, try science, generator van de graft, dan simulator gempa bumi. 

Kegiatan yang ditawarkan kepada pengunjung beragam dan disesuaikan dengan sasaran: untuk tingkat Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Umum (SMU), dan keluarga; meliputi sanggar kerja dan demo ilmu pengetahuan dan teknologi, pelatihan perancangan alat peraga, science fair, pelatihan proses Ilmu Pengetahuan Alam, pelatihan peduli lingkungan hidup, science camp, peneropongan bintang, aneka lomba kreatifitas dan kuis, dan lomba perancangan alat peraga. 

Di samping itu pengunjung bisa menyaksikan film-film ilmiah yang diputar di ruang auditorium berkapasitas tempat duduk 130 orang untuk menambah ilmu pengetahuan yang menghibur dan dapat memahami sains dengan cara yang mudah dan menyenangkan. Pusat Peragaan IPTEK tidak hanya menyediakan sarana untuk penduduk Jakarta dan sekitarnya, melainkan juga memiliki program kegiatan outreach ke mal dan pusat keramaian, desa, sekolah, dan daerah dengan membawa peralatan peraga yang bersifat portable. Sungguh suatu hal yang akan menumbuhkan kecintaan generasi penerus kita karena mereka akan lebih mengenal bangsanya, sekaligus memacu prestasi anak bangsa, jika kebanyakan dari keluarga kita berkunjung kesana.

1 komentar

Apapun dan bagaimanapun komentar yang anda tulis, merupakan bentuk apresiasi terhadap apa yang saya tulis. dan saya sangat menghargainya